Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Bahaya Narkoba, dan Bahaya Merokok

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.

 

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat.

 

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.

 

Pentingnya Perlaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Para Perokok

 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.  Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru.

 

Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.  Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.  Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.  Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.

 

Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.  Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.

 

Dampak Merokok bagi Kesehatan

  1. Dampak pada paru-paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.  Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.  Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.  Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

  1. Dapat menyebabkan penyakit jantung koroner

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.  Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.  Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.  PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

Bahaya Narkoba

Generasi muda yang sehat adalah generasi muda yang bebas dari narkoba dan obat-obatan terlarang. Narkoba adalah kepanjangan dari Narkotika dan Obat atau bahan berbahaya. Istilah lain yang dipakai adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkoba atau Napza adalah bahan / zat / obat bila masuk tubuh terutama otak / susunan syaraf pusat, menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, psikis, dan fungsi social karena terjadi kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan.

 

Penggunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara:

  • Dilinting dan dibakar
  • Dihisap
  • Diminum, ditelan dan dihirup
  • Disuntik ke dalam tubuh

 

Pada akhir-akhir ini telah banyak sekali korban generasi muda yang telah terjebak oleh narkoba akibat dari terjadinya penyalahgunaan narkoba. Seseorang tidak begitu saja mengalami ketergantungannya narkoba, melainkan bertahap. Pertama, diawali dengan factor eksperimental, dimana seseorang coba-coba memakai narkoba, seperti coba-coba merokok atau minum beralkohol. Karena merasakan ada efek yang menyenangkan, kemudian mengulanginya lagi dan terus mengulanginya sehingga masuk ke tahap pembiasaan berlanjut ke tahap (ketergantungan) yang akhirnya mengarah ke overdosis. Kedua dipengaruhi oleh faktor individu, selain untuk iseng dan coba-coba, juga adanya harapan untuk memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada, atau untuk menghilangka rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan, baik sakit yang sifatnya fisik (seperti para penderita kanker atau penyakit lain) maupun psikis, seperti misalnya stress karena putus cinta, prestasi jelek, depresi, atau konflik dengan orang tua. Ketiga, dipengaruhi oleh factor pergaulan maupun factor lingkungan. Bagi seseorang hal paling berat yang dirasakan adalah adanya tekanan kelompok sebaya untuk dapat diterima atau diakui dalam kelompoknya. Narkoba ternyata banyak sekali menimbulkan efek negatifnya terutama pada generasi muda yang tidak sadar akan bahayanya narkoba, Efek negatif tersebut antara lain:

  • Habitualis membuat pemakainya akan selalu terbayang sehingga cenderung mencari dan rindu. Membuat pemakai narkoba bila sembuh kambuh kembali.
  • Adiktif membuat pemakainya tidak dapat menghentikan, kebiasaan dalam pemakaian narkoba, karena menimbulkan perasaan sakit yang luar biasa.
  • Dosis cenderung meningkat. Penggunaan yang berulang member dampak tidak beraksinya efek narkoba. Sehingga pengguna selalu menaikkan dosis agar dapat menikmati efek dari narkoba.

Selain memiliki efek negatif ternyata masih ada pula dampak yang lain yang timbul akibat dari penyalahgunaan narkoba, antara lain:

  • Dampak kesehatan: Gangguan sistem syaraf, fungsi jantung dan pembuluh darah, kulit, paru-paru, sakit kepala, mual dan muntah, kerusakan hati dan sulit tidur. Dapat pula berakibat buruk bagi kesehatan reproduksi seperti gangguan pada fungsi alat reproduksi, fertilitas dan gangguan kehamilan berupa kecacatan pada janin, bayi bayi rendah, bayi cacat serta keguguran. Beresiko tinggi terhadap penularan virus HIV-AIDS pada para pemakaian narkoba dengan jarum suntik.
  • Dampak kematian: akibat konsumsi melebihi dosis yang aman (overdosis)
  • Dampak social:  penurunan prestasi dan kinerja, meningkatnya pelanggaran hukum / kejahatan dan masalah social, dapat menghancurkan masa depan bangsa.

Secara umum ciri-ciri dari seseorang yang telah memakai narkoba dapat dikenali dengan mudah dengan gejala-gejala yang ditimbulkan mulai dari perubahan sikap dan prilaku seseorang, terlebih lagi biasanya Penggunaan narkoba biasanya suka menyendiri, takut cahaya, tatapan mata kosong, mata dan hidung berair, menguap terus, malas mandi (opiate), depresi (amfetamine), kejang (pada alcohol atau obat penenang), kebersihan / kesehatan diri tak terawatt, bekas suntikan pada lengan / bagian tubuh lain.

Untuk mencegah agar kita tidak terjebak oleh narkoba dapat dimulai dari diri kita sendiri. Oleh karena itu hal-hal yang perlu diketahui agar kita selalu terhindar dari narkoba antara lain:

  • Jangan pernah mendekati narkoba karena iseng atau sekedar coba-coba.
  • Selalu ingat bahwa menyimpan, menggunakan, dan mengedarkan narkoba akan berurusan dengan hukum. Selalu selektif dalam memilih teman bergaul, pilihlah yang dapat member pengaruh positif bagi diri kita.
  • Jika stress, gagal atau terkena masalah maka lebih mendekatlah kepada Tuhan dan lakukan hal-hal yang posistif.
  • Selalu tingkatkan keimanan dengan mempelajari ajaran agama.
  • Hindari “teman yang suspect” dan ingat bahwa kesenangan yang diperoleh dari narkoba adalah semu dan akan berakhir dengan bencana dan kematian.

 

Pentingnya Menerapkan Perilku Hidup Bersih dan Sehat

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.

 

Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor  keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.

 

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

 

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit dan mewujudkan Institusi Kesehatan. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.

Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

    • Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
    • Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
    • Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

  • Pasien.
  • Keluarga Pasien.
  • Pengunjung.
  • Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
  • Karyawan di institusi kesehatan.

 

Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehata

 

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :

  • Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi
  • Kesehatan yang sehat.
  • Terhindar dari penularan penyakit.
  • Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
  • Peningkatan kesehatan pasien

 

Bagi Institusi Kesehatan :

  • Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
  • Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

 

  • Bagi Pemerintah Daerah :
  • Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
  • Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.

 

Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

  • PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor terkait
  • Beberapa contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya pengertian PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dalam penerapannya.
  • Untuk mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan yang memiliki andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.
  • Diharapkan untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku yang tepat pada masyarakat.

Sumber :

http://gerakan-anti-narkoba.blogspot.co.id/

https://ajigunawan.wordpress.com/2013/02/05/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/

http://kesehatanlingkungan2013.blogspot.co.id/2014/08/makalah-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat_2.html

http://kesehatanbangsa.blogspot.co.id/2014/05/makalah-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html

http://diahpuspitasari41.blogspot.co.id/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.